Senin, 15 Desember 2014
Senin, 14 April 2014
Fors Madinah
Fors Madinah adalah
singkatan dari forum silaturrahmi Madin Al-Wahid, yang mana Fors ini didirikan
pada tanggal 06-04-2014. Nama ini muncul dari KH. Sholeh Baidlawi atas
inisiatif Ahmed Zen El Nyammani , sedangkan madin al-wahid merupakan singkatan
dari mahasiswa madrasah diniyah satu. Kata al-wahid diambil dari bahasa arab
yang berarti satu. Madin sendiri merupakan nama dari program beasiswa S1 STAIN
Jember di jurusan Tarbiyah program studi
PAI (Pendidikan Agama Islam). Mahasiswa madin ini notabenenya adalah ustadz dan
ustadzah dari berbagai lembaga pendidikan madrasah diniyah dari berbagai daerah.
Madin Al-Wahid memulai
perkuliahannya sejak 2009 hingga 2013. Sebagai alumni STAIN Jember Madin Al-Wahid
dituntut untuk bersikap relegius, intelektul dan professional dan berpegang
teguh pada Tri Darma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian pada masyarakat. Oleh karenanya eksistensi Fors Madinah diharapkan dapat menjadi garda
terdepan dalam mengawal kemajuan bangsa dan Negara disegala bidang, baik bidang
politik, social, ekonomi dan lain-lain.
Agar hal ini bisa direalisasikan dan
diaplikasikan, maka diperlukan management yang baik sehingga sebuah organisasi
itu dapat mencapai tujuannya secara ideal. Unsur-unsur management itu antara
lain : planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), coordination
(koordinasi), motivating( motivasi), controlling (pengawasan).
Untuk itu, sejak
berdirinya Fors Madinah sudah dibentuk struktur organisasi agar bisa memanage dan menjalankan organisasi
secara elegan sehingga dapat mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi Fors
Madinah adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi Fors
Madinah
Pelindung : KH. Sholeh Baidlawi
Ketua : Akhmad Zainollah
Wakil Ketua 1 : Bisri Mustofa
Wakil Ketua 2 : Witono
Sekretaris : Akhmad Fauzi
Wakil sekretaris : Mawaddatur rohmah
Imroatus
Sholikah
Bendahara : Hafid Jailuddin
Abd. Halim
Bidang Keagamaan
: Rahmatullah
Ahmad Nurbayyin
Mustabsyiroh
Sitti Sya’diyah
Bidang Humas : Mohammad Munir
Misbahul
Munir
Mohammad Ali
Dardiri
Sunariyah
Bidang Karir,
Pendidikan dan
Wirausaha : Moh. Ali Dardiri
Munawwarah
Lailatul Happy Diana
Anwar Sukardi
Bidang Olah Raga,
Seni, Budaya,
Rekreasi
(Temu Alumni): Atik
Masniyah
Ach. Fauzan A.
Moh. Mahrus
Nurul Farida
Bidang Perlengkapan
: Alfi Darrin
Musyarrofah
Muh. Zakki Audani
M. Mukhlis
Senin, 07 April 2014
Reuni Madin al-Wahid
Alangkah Senang dan
bahagianya sahabat-sahabat madin al-wahid kemaren, betapa tidak nostalgia dan
kenangan indah yang pernah ada dan hilang kini sudah kembali lagi dengan
terealisasinya pesta euvoria reuni yang di laksanakan perdana di dalem ra Sholeh di Sumber Kalong pada minggu 06-04-2014 mulai pukul 08.00 sampai habis dhuhur kemaren.
Hal ini bisa dilihat pada wajah-wajah mereka yang berseri-seri karena menikmati
kegembiraan yang luar biasa sambil menikmati hidangan yang disuguhkan. Mereka bisa melepaskan rasa kangen dan rindu bersama
sahabat-sahabatnya, mereka bisa bersatu lagi seperti dahulu lagi dimana
hari-hari yang indah telah mereka lalui bersama, suka dan duka telah dijalani bersama, pahit dan manis telah
dirasakan bersama, sedih dan gembira, gelak dan tawa menghiasi waktu-waktu
mereka ketika belajar di kampus STAIN Jember. Kata ra Sholeh “uang kita habis
untuk membeli bensin sepuluh ribu tetapi kebahagiaan yang kita rasakan ini
tidak bisa ditukar dengan apapun juga”. Ini membuktikan bahwa mereka
betul-betul menikmati acara ini dengan penuh kepuasan yang tiada tara ibarat
anak kucing kalau kehilangan ibunya ketika bertemu mereka langsung meong-meong
, mencak-mencak dan cakar-cakaran yang membuat kita geli hehehe.
Tidak sekedar euvoria yang
menjadi tujuan mereka (sahabat-sahabat madin al-wahid) tetapi yang paling
penting kata mereka adalah mempererat ukhuwah islamiyah dan tali silaturrahmi
antara sesama teman dan sahabat di samping mengambil banyak hikmah dan manfaat
dari pertemuan penting tersebut seperti yang dikatakan oleh mas Bisri “kita
tidak sekedar bertemu saja dan tidak mendapatkan apa-apa dari pertemuan ini
tetapi kita harus mendapatkan oleh-oleh yang banyak “( maksudnya adalah
mendapatkan ilmu dan hikmah dari pertemuan tersebut .
Terbukti, Dari hasil
musyawarah yang menjadi agenda utama dalam acara tersebut banyak menghasilkan poin-poin
penting untuk kemashlahatan (kebaikan) madin al-wahid ke depan. Penulis menyaksikan
sendiri bagaimana sahabat-sahabat madin sangat kritis menyampaikan opini dan
pendapat, input-input yang tajam mengalir dari hati dan fikiran mereka (sahabat-sahabat
madin al-wahid) sehingga menghasilkan output-output positif seperti mas Bisri,kang Wit, kang
Mukhlish, syeh Nur Bayyin, Ra Dar, Fauzi dan lain-lain.
Poin-poin penting tersebut
adalah:
1.
Menamakan komunitas ini dengan “Fors
Madinah ( Forum Silaturrahmi Madin al-Wahid).
2.
Mengadakan Reuni 1 tahun 2 kali.
3.
setiap pertemuan membayar uang administrasi
sebesar Rp 25.000,
4.
mengembangkan usaha kecil menengah (UKM).
5.
menyusun struktur kepengurusan
6.
Dan lain-lain.
Dalam acara musyawarah
tersebut juga membahas tentang tindak lanjut program PPG (Pendidikan Profesi
Guru) oleh Pemprov jatim. Program PPG ini rencananya akan direalisasikan di
kampus STAIN Jember setelah pemilukada. Khusus Mahasiswa madin program ini di
gratiskan dan mendapatkan beasiswa sepenuhnya, kalau di nominalkan sebagaimana
di jelaskan oleh Bpk Hamid Syarif selaku perwakilan dari pemprov jatim
menghabiskan biaya sebesar 12 juta untuk bisa mengikuti program tersebut.Fors Madin
al-Wahid dalam hal ini akan melakukan komunikasi dengan pihak kampus dan juga
pemprov agar secepatnya program tersebut bisa secepatnya terealisasikan. Semoga
sukses ya…amin. Salam Fors Madin al-Wahid.
Minggu, 30 Maret 2014
Adzabul Alim wa al-Muta'allim
اَدَابُ
الْعالِمُ وَالْمُتَعَلِّمُ
الباب الأول
نجعل هذه المقالة
لاداء المظيفة
من الدرس قراءةالكتب
بجامعة نهضة العلماء
اسم الدرس : معين سد ى
|
|
|
|
الْبَابُ اْلأَوَّلْ
“فِىْ فَضْلِ الْعِلْمِ
وَالْعُلَمَاءِ وَفَضْلِ تَعْلِيْمِهِ وَتَعَلُّمِهِ”
قَالَ الله ُ تَعَلى : يَرْفَع الله ُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ
وَالَّذِيْنَ اُوْتُوالْعِلْمَ دَرَجَات ، اَىْ وَيَرْفَعُ الْعُلَمَاءَ مِنْكُمْ دَرَجَات
بِمَاجَمَعُوْا مِنَ الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ .
قَالَ
ابْنُ عَبَّاس رَضِيَ الله ُ عَنْهُمَا :
دَرَجَاتُ
الْعُلَمَاءِ فَوْقَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِسَبْعِمِائَةِ دَرَجَةٍ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ
خَمْسُمائة عَامٍ . وقَالَ
الله ُ تَعَالى : شَهِدَ
الله ُ اَنَّهُ لاَاِلهَ اِلاَّ هُوَ وَالْمَلئِكَةُ وَاُوْلُواالْعِلْمِ اَلأَيةَ
. فَبَدَأَ
الله ُ تَعَلى بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلاَئِكَتِهِ وَثَلَثٌ بِاَهْلِ الْعِلْمِ ، وَنَاهِيْكَ
بِهَذَا شَرَفًا وَفَضَلاً وَجَلاَلَةً وَنَبْلاً .
وقَالَ
الله ُ تَعَالى : اِنَّمَايَخْشَ
الله َ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ .
وَقَالَ
الله ُ تَعَالى : اِنَّ
الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْاالصَّالِحَاتِ اُوْلئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّة ،
اِلى قَوْلِهِ تَعَالى :
ذلِكَ
لِمَنْ خَشِيَ رَبَّه .
فَاقْتَضَتْ
الايْتَانِ اِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ الله َتَعَالى ، وَالَّذِيْنَ
يَخْشَوْنَ الله َ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ ، فَيَنْتَجُ اِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ
خَيْرُ البَرِيَّةِ .
وَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ
يُرِدِ الله ُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدّيْنِ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اَلْعُلَمَاءُ
وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ .
وَحَسْبُكَ
بِهَذِهِ الدَّرَجَةِ مجدًا وَفَجْرًا ، وَبِهَذِهِ الرُّتْبَةِ شَرَفًا وَذِكْراً
، وَاِذَا كَانَ لاَرُتْبَةَ فَوْقَ النُّبُوَّةِ ، فَلاَشَرَفَ فَوْقَ شَرَفِ الْوَرَِثَةِ
لِتِلْكَ الرُّتْبَةِ .
وَغَايَةُ
الْعِلْمِ الْعَمَلِ بِهِ ، لأَنَهُ ثَمْرَتُهُ وَفَائِدَةُ الْعُمْرِ وَزَادُالأخِرَة
، فَمَنْ ظَفرَ بِهِ سَعِدَ وَمَنْ فَاتَهُ خَسِرَ .
وَلَمَّا
ذَكَرَ عِنْدَهُ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاَنِ اَحَدُهُمَا عَابِدٌ وَالأخِرُ
عَالِمٌ ، قَالَ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفضْلى عَلى اَدْنَاكُمْ . وَقَالَ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ
، مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ الله ُبِهِ طَرِيْقًا مِنْ
طُرُقِ الْجَنَّةِ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ .
وَطَلَبُ
الْعِلمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَئٍ حَتَّى الْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ . وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ غدَا لِطَلَب الْعِلْم صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ وَبُوْرِكَ لَهُ فِىْ
مَعِيْشَتِه . وَقَالَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
منْ
غَدَا اِلَى الْمَسْجِدِ لاَيُرِيْدُ اِلاَّ اَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا اَوْيُعَلِّمَهُ
كَانَ لَهُ كاَجَرَحَجَّ تَامٍّ .
وَقَالَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اَلْعَالِمُ
وَالْمُتَعلِّمُ كَهذِهِ مِنْ هذِهِ وَجَمَعَ بَيْنَ الْمُسْتَجَةِ وَالَّتِىْ تَلِيْهَا
شَرِيْكَانِ فِى اْلأَجْرِ سِائِرِالنَّاسِ بَعْدُ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اُغْدُ
عَالِمًا اَوْمُتعَلِّمًا اَوْمُسْتَمِعًا اَوْمُحِبًّا لِذلِكَ وَلاَتَكُنِ الخَامِسَ
فَتَهْلِكَ . وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
تَعَلَّمُوا
الْعِلْمَ وَعَلَّمُوْهُ النَّاسَ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اِذَارَاَيْتُمْ
رِيَاضُ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا فَقِيْلَ يَارَسُوْلَ الله وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ
، قَالَ خَلَقُ الذِّكْرَ ، قَالَ عَطَاءْ هِيَ مَجَالِسُ الْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ
، كَيْفَ تَشْتَرِىْ وَكَيْفَ تُصَلِّىْ وَكَيْفَ تُزَكِّىْ وَكَيْفَ تَحَجَّ وَكَيْفَ
تَنْكَحَ وَكَيْفَ تُطَلَّقُ وَمَا اَشْبَهَ ذلِكَ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
تَعَلَّمُوْا
الْعِلْمَ وَاعْمَلُوْابِهِ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ وَكُوْنوْا مِنْ اَهْلِهِ
. وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
يُوْزَنُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِدَادَ الْعُلَمَاءِ وَدَمُ الشًّهَدَاءِ . وَقَالَ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: مَاعُبِدَ
الله ُ بِشَئٍ اَفْضَلُ مِنْ فِقْهٍ فِى الدِّيْنِ ، وَلَفَقِيْهٍ وَاحِدٍ اَشَدُّ
عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِدٍ .
وَقَالَ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلاَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
ثُمَّ الْعُلَمَاءِ ثُمَّ الشُهَدَاءِ .
وَرُوِيَ
اَنَّ الْعُلَمَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ وَنقْل القَاضِىْ
حُسَيْنِ فِىْ اَوّلِ تَعْلِيْقَاتِهِ انَّهُ رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انَّهُ قَالَ مَنْ اَحَبَّ اَلْعِلْمَ وَالْعُلَمَاءَ لَمْ تُكْتَبْ
عَلَيْهِ خَطَيْأَتُهُ اَيَّامَ حَيَاتِهِ .
قَالَ
وَرُوِيَ اَنَّهُ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى خَلْفَ عَالمٍ
فَكَأَنَّمَا صَلَّى خَلْفَ نَبِيٍّ ، فَمَنْ صَلَّى خَلْفَ نَبِىٍّ فَقَدْ غُفِرَ
لَهُ ، وَفِىْ حَدِيْثِ اَبِىْ ذَرٍّ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ اَنَّ خُصُوْرَ مَجْلِسِ
ذِكْرِ اَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ اَلْفِ ركْعَةٍ وَشُهُوْدِ اَلْفِ جَنازَةٍ اَلْفِ مَرِيْضٍ
. وَقَالَ
عُمَرُبْنُ الْخَطَّابْ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ اَنَّ الرَّجُلَ ليَخْرُج مِنْ مَنْزلِهِ
وَعَلَيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ .
مِثْلُ
جبَال تِهَامَة ، فَإِذَاسَمِعَ الْعَالِم خَافَ وَاسْتَرْجَعَ عَنْ ذُنُنُوْبِهِ اِنْصَرَفَ
اِلى وَلَيْسَ عَلَيْهِ ذنْب ، فَلاَ تُفَارقُوْا مَجَالِسَ الْعُلَمَاءِ فَاِنَّ الله
َلَمْ يَخْلُقْ عَلى وَجْهِ اْلأَرْضِ تُرْبَةً اَكْرَمَ مِنْ مَجَالِسِ الْعُلَمَاءِ
. وَنُقِلَ
الشَّارِ مَسَاحِى اَلْمَلِكِ فِىْ اَوَّلِ كِتَابِهِ نَظْمُ الدّرر عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَظَّمَ الْعَالِمَ فَاِنَّماَ يَعْظَم
الله ُ تَعَالى ، وَمَنْ تَهَاوَنَ بِالْعَالِم فَاِنَّمَا ذلِكَ اِسْتِخْفَافَ بِاللهِ
تَعَالى وَرَسُوْلُهُ .
وَقَالَ
عَلِيٌّ كَرَمَ الله ُ وَجْهَهْ كَفَى بِالْعِلْمِ شَرْفًا اَنْ يُدْعِيَهُ مَنْ لاَ
يحْسِنُه ، وَكَفَى بِالْجَهْلِ ذَمًا اَنْ يَتَبَرَّأَ مِنْهُ مَنْ هُوَ فِيْهِ وَاَنْشَدَ
فِىْ مَعْنَاهُ :
كَفى شَرَفًا بِالْعِلْمِ دَعَوَّهُ جَاهِلٌ وَيَفْرِحَ اَنْ
اَمْسى اِلَى الْعِلْم يَنْسَبُ
وَيَكْفِىْ خَمُـوْلاً بِالْجهَالَةِ
اَنَّنِى
اَرَاعُ
مَـتَى اَنْسَـبُ اِلَيْـهِ وَاغْضَبُ
وَقَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ اَنَّ ابَابَكْرَ
كَتَبَ اِلَيَّ وَاَنَا بِالْعَرَقِ يَابُنَيَّ عَلَيْكَ بِالْعِلْمِ ، فَاِنَّكَ اِذَاافْتَقَرَتْ
كَانَ مَالاً ، وَاِذَا اسْتَغْنَيْتَ كَانَ جَمَالاً .
وَقَالَ
وَهَبْ اِبْنُ مُنَبَّهْ يَتَشَعَّبُ مِنَ الْعِلْمِ الشَّرَفَ وَاِنْ كَانَ صَاحِبُهُ
دُنْيأً وَالْعِزّ وَاِنْ كَانَ مُهَاناً وَالْقُرْبُ وَاِنْ كَانَ قَصِيّاً وَالْغَنِىّ
وَاِنْ كَانَ فَقِيْرًا وَالمْـُهُابَةَ وَاِنْ كَانَ وَضِيْعًا وَانْشَدَّ فِىْ مَعْنَاهُ
:
اَلْعِلْمُ بَلِّغْ قَوْمًا ذَرْوَةَ
الشَّـرَفِ
وَصَاحِبُ
الْعِلْمِ مَحْفُوْظٌ مِنَ التَّلَفِ
يَاصاحِبَ الْعِلْمِ مَهْلاً لاَتُدْنِسُهُ بِالْمُوْبِقَا تِ فَمَا لِلْعِـلْمِ مِنْ خَلَف
اَلْعِلْمُ يَرْفَـعُ بَيْـتًا لاَعَــمَا
دَلــه وَالْجَهْل
يَهْدِمُ بَيْْتَ الْعِزِّ وَالشَّرَفَ
وَقالَ اَبُوْ مُسْلِمْ اَلْخَوْلاَنِى
رَضِيَ الله ُ عَنْهُ الْعُلَمَاءُ فِى اْلأَرْضِ مِثْلَ النُّجُوْمِ فِى السَّمَاءِ
اِذَابَدَتْ لِلنَّاسِ اِهْتَدُوْا بِهَا ، وَاِذَاخَفَيْتَ عَنْهُمْ تَحَيَّرُوْا
وَاَنْشَدَ فِىْ مَعْنَاهُ :
مَعَ الْعِلْمِ فَاسْلُكْ حَيْثُمَاسَلَكَ
الْعِلْم
وَعَنْهُ
فَكَاشِـفْ كُلُّ مَنْ عِنْدَ هُ فَـهْمٌ
فَفِـيْهِ
جَلاَءُ لِلْقُـلُوْبِ
مِنَ
الْعَـمى
وَعَوْنَ
عَلَى الدِّيْن الَّذِ ىْ اَمَرَهُ حَتم
فَخَالِطْ روَةَ الْعِلْمِ وَاصْحَبْ
خِيَارَهُمْ
فَصَحْـبَتُهُمْ زَيْــنٌ وَخَلَطْنهم
غَـنَمٌ
وَلاَ تَعْـدُوَنْ عَيْــنَاكَ عَنْهُـمْ فَاِنَّهُـمْ
نُجُوْمٌ
هُدَىً اِنْ غَابَ نْجْمَ بَدَانَجْمٌ
فَوَاللهِ لَوْلاَ الْعِـلْمُ مَا
اتَّضَحَ الْهُدى وَلاَ
لاَحَ مِـنْ غَـيْبِ اْلأُمُوْرِلَنَا رَسمٌ
وَقَالَ كَعَبْ اْلاَحبَارْ رَضِيَ الله
ُ عَنْهُ لَوْاَنَّ ثَوَابَ مَجْلِسِ الْعُلَمَاءِ بَدَا لِلنَّاسِ لاَقْتَتَلُوْا
عَلَيْهِ حَتَّى يَتْرُكَ كُلُّ ذِىْ اِمَارَة امَرَته وكُلُّ ذِىْ سُوْق سُوْقَه . وَقَالَ بَعْضُ السَّلَفِ خَيْرُ الْمَوَاهِبِ
الْعَقْلٍ وَشَر الْمَصَائِبِ الْجَهْلِ .
وَقَالَ
بَعْضُهُمْ اَلْعِلْمُ اَمَانٌ مِنْ كَيْدُ الشَّيْطَان وَحِرْزٌ مِنْ كَيْدُ الْحَسُوْد
وَدَلِيْلُ الْعَقْلِ وَانْشَدَ فِىْ مَعْنَاه ُ :
مَا اَحْسَنَ الْعَقْلُ وَالْمَحْمُوْدُ
منْ عَقَلا
وَاقبَحَ
الْجَهْلَ وَالْمَذْ مُـوْم مَنْ جَـهُلاَ
فَلَيْسَ يَصْلُحُ نُطْقُ الْمَرءِ فِىْ
جَـدَلٍ
وَالْجَهْلُ
يُفْسِـدُ هُ يَوْمًا اِذَا سُـــئِلاَ
وَالْعِـلْمُ اَشْـرَفُ شَئٍ نَالَـهُ
رَجُــلٍ مَنْ
لَمْ يَكُنْ فيْهِ عِلْمٌ لَمْ يَكُنْ رَجُلاً
تَعْلَـم الْعِـلْمَ وَاعْـملْ يَا اَخِـىْ
بِـهِ فَالْعِـلْمُ
زَيْـنٌ لِمَنْ بِالْعِلْمِ قَدْ عَمَلاَ
وَعَنْ مُعَاذِبْنِ جَبَلْ رَضِيَ الله
ُ عَنْهُ تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ فَاِنَّ تَعَلّمه حَسَنَةٌ ، وَطَلَبه عِبَادَة ،
وَمذَكَّرته تَسْبِيْحِ ، وَالْبَحثُ عَنْهُ جِهَادٌ ، وَبَذْلُهُ قُرْبَةٌ ، وَتَعْلِيْمُهُ
لِمَنْ لاَ يَعْلَمُهُ صَدَقَة وَقَالَ الْفُضَيْل بنْ عياض رَضِيَ الله ُ عَنْهُ عَالِمٌ
مُعَلِّم يدعى كَبِيْرًا فِىْ مَلاَكُوْتِ السَّمَاءِ .
وَقَالَ
سُفْيَانُ بْن عُيَيْنَةَ رَضِيَ الله ُ اَرْفَع النَّاسِ عِنْدَ الله ُ مَنْزِلَةَ
منْ كَانَ بَيْنَ الله وَبَيْنَ عِبَادِهِ وَهُمْ الانْبِيَاءُ وَالْعُلَمَاءُ . وَقَالَ اَيْضًا لَمْ يُعْطَ اَحَدٌ فِى
الدُّنْياَ شَيْـأً اَفْضَلُ مِنَ النُّبُوَّةِ شَئْ اَفْضَلُ مِنَ الْعِلْمِ وِالْفِقْهِ
، فَقِيْلَ لَهُ عَمَّنْ هذَا ، قَالَ عَنِ الْفُقَهَاءِ كُلُّهُمْ . وَقَالَ اِمَامُنَا الشَّافِعِى رَضِيَ
الله ُ عَنْه ُ اِنْ لَمْ يَكُنْ الْفُقَهَاءُ اَلْعَامِلُوْنَ بِعِلْمِهِمْ اَوْلِيَاءَ
الله ُ فَلَيْسَ لله ِ وَلِيّ .
وَقَالَ
ابْنُ الْمُبَارَكْ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ لاَيَزَالُ الرَّجُلُ عَالمِـاً مَاطَلَبَ
الْعِلْمَ ، فَاِذَا ظَنَّ اَنَّهُ قَدْ عَلِمَ فَقَدْ جَهُلَ . وَقَالَ وَكِيْعْ لاَيَكُوْنُ الرَّجُلُ
عَالِمًا حَتَّى يَسْتَمِعَ مِمَّنْ هُوَ سِنّ مِنْهُ وَمِمَّنْ هُوَ مِثْلُهُ وَمِمَّنْ
هُوَ دُوْنَهُ . وَقَالَ
سُفْيَانْ الثَّوْرِىْ رَضِيَ الله ُ اَلْعَجَائِبُ عَامَة ٌ وَفِىْ آخِرِالزَّمَانِ
اَعَمُّ وَالنَّوائِبُ(1) طَامَةٌ وفِىْ اَمْرِ الدِّيْنِ اَطَمّ ، وَالْمَصَائِبَ
عَظِيْمَةٌ وَمَوْتِ الْعُلَمَاء اَعْظم ، وَاِنَّ الْعَالمَ حَيَاتُهُ رَحْمَة لِلامِة
، وَمَوْتُهُ فِى اْلإِ سْلاَمِ ثُلْمَة(2) . وَفِى
الصَّحِيْحَيْنِ عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرٌو بْن الْعَاصِ رَضِيَ الله ُ عَنْهُمَا
قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْل الله صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ اِنَّ الله
َ لاَيَقْبضُ اَلْعِلْمَ انتزعَا يَنْتَزعه مِنَ النَّاس ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ
بِقَبْضِ الْعُلَمَاء ، حَتَّى اِذَا لَمْ يَبْقِ عَالم اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُسَاء
حُبًّهَالا ، فَسْئَلُوْا فَافْتَوْابِغَيْرِ عَلم فَضَلُّوْا وَاَضَلُّوْا .
Terjemahan:
BAB YANG AWAL
Di
dalam keutamaannya ilmu dan ulama dan keutamaannya belajar dan mengajar.
Allah Berfirman: Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang di beri ilmu maksudnya mengangkat derajatnya para ulama dan
akan mengumpulkan bersama orang-orang yang paling berilmu dan beramal.
Ibnu
Abas RA
berkata : “
Derajatnya ulama itu diatas derajatnya orang-orang mukmin, dengan 700 lipatan
di antara 2 derajat 500 tahun pada umumnya.
Allah berfirman: Aku ( Allah) bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, demi para
malaikat dan orang-orang yang berilmu. Memulai dengan Asma Allah, Malaikat, dan
para ahli ilmu, dan saya memulyakan dengan keutamaan dan keluhuran.
Allah Berfirman: Sesungguhnya takut kepada Allah, merupakan bagian dari
sifatnya para ulama.
Allah Berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh itu
sebaik-baiknya Makhluk. Sampai Allah berfirman: “ Demikian itu bagi orang-orang
yang takut kepada Tuhannya”. Demikianlah kedua ayat tersebut bahwasanya ulama
itu adalah orang-orang yang takut pada Allah dan orang-orang yang takut pada
Allah itu sebaik-baiknya Makhluk.”
Kesimpulan:
Ulama adalah lebih baik-baiknya para makhluk.
Rasulullah SAW Bersabda: Barang siapa yang mengharap kebaikan pada Allah, maka
akan memberi kefahaman di dalam agamanya.
Rasulullah SAW Bersabda: Ulama adalah pewaris para Nabi, dan diberi derajat
yang tinggi, dan derajat ini derajat yang mulia, dan selalu ingat pada Allah.
Ketika tidak ada pangkat kenabian dan tidak ada derajat yang lebih mulia di
atasnya. Andaikata tidak ada tidak dan tidak ada kemulyaan sebagai warisan. Dan
menghidup – hidupkan ilmu yang tujuannya untuk beramal. Sesungguhnya buahnya
ilmu dan manfaatnya umur dan bekal Akhirat.
Maka
barang siapa yang mengamalkan ilmunya maka beruntung, dan orang yang meninggal
tidak mau mengamalkan ilmunya maka tergolong orang yang rugi. Ketika disisi
Rasulullah SAW ada dua orang laki-laki, yang pertama seorang yang ahli ibadah
dan yang satu lagi orang yang alim, maka Rasulullah bersabda: “ Keutamaan orang
Alim di bandingkan Abid ( Ahli Ibadah ) itu seperti keutamaanku di banding
umatku yang paling rendah.
Rasulullah SAW Bersabda: Barang siapa yang mengambil jalan untuk mencari ilmu
maka Allah akan memberi jalan padanya untuk masuk surga.
Rasulullah SAW Bersabda: Mencari ilmu hukumnya wajib bagi orang muslim
laki-laki dan perempuan. Orang yang mencari ilmu akan dimintakan ampun oleh
tiap-tiap ikan di lautan.
Rasulullah SAW Bersabda: Sepagi-pagian orang yang mencari ilmu maka malaikat
akan memintakan ampun untuknya, dan memintakan barokah pada rizkinya.
Rasulullah SAW Bersabda: Sepagi-pagian mendatangi masjid dengan tidak mengharap
kecuali untuk belajar kebaikan mengajar kebaikan, maka baginya seperti
pahalanya orang yang melaksanakan ibadah haji yang mabrur.
Rasllullah SAW Bersabda: Orang yang mengajar dan belajar ilmu di ibaratkan
sebagai mana dua jari ( telunjuk dan jari tengah ) maksudnya pahalanya sama dan
tidak ada kebaikan setelah itu.
Rasulullah SAW Bersabda: Sepagi-pagian jadilah orang yang Alim atau belajar
atau setidaknya mendengarkan atau senang dengan orang alim dan
jangan menjadi orang yang no 5 karena termasuk orang yang rusak.
Rasulullah SAW Bersabda: Belajarlah ilmu dan sampaikan kepada sesama manusia.
Rasulullah SAW Bersabda: Ketika kamu melihat tamannya surga maka semuanya sama.
Dikatakan oleh Rasulullah tamannya surga yaitu majlis dikir kepada Allah.
Ngato
berkata: “ Majlis dikir itu adalah majlis yang digunakan untuk membahas
perkara yang halal dan haram. Bagaimana tata cara jual beli, tata cara shalat,
tata cara zakat, tata cara haji, tata cara nikah, tata cara cerai dan
lain-lainnya.
Rasullullah SAW Bersabda: “ Belajar dan Mengamalkan ilmunya.”
Rasulullah SAW Bersabda: “ Belajar ilmu dan menjadi ahli ilmu.”
Rasllullah SAW Bersabda: “Orang yang mengamalkan ilmunya di hari kiamat itu
seperti ulama dan darahnya orang yang mati sahid.”
Rasulullah SAW Bersabda: “ Beribadahlah kepada Allah lebih utama dengan ilmu
fikih dalam agama, orang yang alim fikih 1 buah itu, berat menggodanya bagi
setan, dibandingkan 1.000 ahli ibadah.
Rasulullah SAW Bersabda: “ 3 golongan yang mendapat safaat di hari kiamat yaitu
para Nabi, ulama dan orang yang mati sahid.
Rasulullah SAW Bersabda: “ Diriwayatkan oleh ulama bahwa dihari kiamat sebagaimana
mimbar dari kaca yang mengambil riwayat Kodi Khusain dari Nabi.
Dari Nabi SAW: Sesungguhnya Nabi bersabda: Orang yang mencintai ilmu dan ulama
baginya tidak ditulis kesalahan selama hidup didunia.
Dan diriwayatkan sesungguhnya Nabi bersabda: Orang yang shalat dibelakang orang
yang Alim itu seperti shalat dibelakangnya Nabi, barang siapa shalat dibelakang
Nabi maka dimaafkan kesalahannya.
Dan didalam Abu Dar R.A: sesungguhnya datang ke majelis dikir itu lebih utama
dibanding shalat 1000 rekaat, 1000 Suhada dan menjenguk 1000 orang yang
sakit.
Umar bin Khatab berkata: Bahwasanya seorang laki-laki dia telah keluar
dari rumahnya dengan membawa dosa-dosa bagaikan gunung tihamah. Maka
ketika mendengar orang Alim, dia merasa takut, dan dia tak mengulangi dosanya
maka dia pulang ke rumahnya dengan tidak membawa dosa.
Maka
dari itu janganlah engkau berpisah dengan para ulama karena bahwasanya Allah
SWT tidak menjadikan di atas bumi suatu debu yang lebih mulia daripada
berkumpul dengan ulama.
Imam Aasari Al – Maliki telah menukil pada awal kitabnya yaitu kitab Nadom
Duror, diceritakan Nabi SAW :
Nabi
bersabda “Barang siapa yang membesarkan( memulyakan ) orang Alim, maka
bawasanya Allah SWT mengagungkan orang tersebut. Barang siapa yang
meremehkan kepada Allah dan Rasulnya.
Sayidina Ali berkata: “ Telah cukup dengan mempunyai ilmu orang itu menjadi
mulya, untuk berdakwah kepada orang yang menghendaki kebaikan dan cukup dengan
kebodohan orang itu akan terhina dan telah mensyairkan
v
Cukup dengan ilmu orang itu menjadi mulya dan untuk mengajar orang yang
berbeda.
v
Dan kelak akan menjadi orang yang bahagia keturunannya dengan adanya ilmu.
v
Dan cukup dengan kebodohan orang itu menjadi malas, bahwasanya
v
Kita telah menyenangkan keturunan dengan adanya amarah.
Bahwasanya Ibnu Zabiri telah menulis surat ketika saya di Irak, “ Wahai
anakku sungguh sungguhlah engkau untuk mencari ilmu, maka bahwasanya engkau,
ketika membutuhkan sesuatu maka ada harta dan andaikata engkau menghendaki kaya
akan menjadi orang yang bagus.
Syeh Wahab berkata:
“Cabang
– cabangnya ilmu adalah kemulyaan, walaupun orang yang mati, ilmu orang yang
dihina didunia dan kemulyaan walaupun terhina, dan orang tersebut akan menjadi
dekat dengan Allah. Walaupun orang itu keras hatinya”. Menjadi kaya walaupun
dalam keadaan fakir. Menjadi berwibawa walaupun dalam keadaan yang Asor
dan telah mensyairkan:
v
Ilmu yang menyampaikan pada suatu pada kemulyaannya.
v
Sedangkan yang mempunyai ilmu terjaga dan ingat selalu
v
Wahai orang yang mempunyai ilmu, sesuatu derajat yang tidak mempunyai ilmu.
v
Maka tiada bagi ilmu orang itu akan pumah, maksudnya terkenang – kenang.
v
Ilmu adalah ibarat mendirikan suatu bangunan yang tanpa tiang baginya.
v
Sedangkan bodoh itu merobohkan bangunan kemulyaan dan kehormatan.
Abu
Muslim Al- Khaulani berkata:
“
Ulama dibumi itu bagaikan bintang – bintang dilangit, ketika bintang – bintang
telah tampak , maka manusia akan mendapat petunjuk. Apabila bintang – bintang
telah redup, maka manusia akan bingung.
Muslim
bersyair:
v
Dengan adanya ilmu maka engkau dapat berjalan dengan petunjuk ilmu.
v
Dari itu maka orang – orang yang mempunyai ilmu akan terbuka kefahamannya.
v
Dalam ilmu suatu sinar dari beberapa hati – hati nya orang yang buta. dan bisa
menolong yang perkaranya itu telah ditetapkan.
v
Maka bergaullah dengan orang yang mempunyai ilmu dan sahabatlah dengan sebaik –
baiknya orang yang mempunyai ilmu.
Anak
bercampur dengan ulama yang bagus menjadi kiasan dan bercampur dengan pada
ulama yang baik suatu keuntungan .
v
Dan tidak dapat engkau menghitung dengan ke – 2 mata engkau dari ulama – ulama
yang bagus, karena ulama – ulama yang bagus ibarat bintang yang memberikan
petunjuk, ketika bintangnya redup, maka akan terlihat bintang yang lain.
v
Maka demi Allah, apabila tidak ada ilmu tidak akan jelas suatu petunjuk. Dan
tidak jelas bagi kita suatu perkara kecuali dengan dibukukan .
Ka’ab
Berkata:
Andaikata
pahalanya baersama dengan Alim Ulama diketahui oleh manusia. Maka manusia itu
akan meninggalkan pekerjaannya (bagi yang pekerja) dan pedagang akan
meninggikan dagangannya.
Sebagian Ulama Salaf telah berkata:
Sebaik
– baiknya pemberian dari Ahab adalah akal. Sejelek – jelek musibah adalah
bodoh.
Mereka sebagian berkata:
Ilmu
adalah suatu benteng dari tipu daya setan dan juga menjadi benteng dari reka
daya orang yang hasut, dan juga menjadi pertanda bagi orang – orang yang
mempunyai akal. Sebagian Ulama mensyairkan:
v
Sebaik – baiknya akal dan orang yang terpuji adalah orang yang berakal. Dan
sejelek – jelek dan tercela adalah orang yang bodoh.
v
Maka tidak baik perkataan seseorang didalam berdebat, kebodohan merasakan
disuatu hari apabila dia bertanya.
v
Ilmu adalah sesuatu yang lebih Mulya diperoleh seseorang , bagi seseorang yang
memperolehnya.
v
Barang siapa yang tidak ada baginya ilmu adalah tiada arti seorang itu.
v
Belajarlah engkau ilmu dan beramal lah hai saudara ku dengan ilmu. Ilmu itu
sebagian hiasan bagi orang yang mempunyai ilmu itu yang benar – benar di amalkan.
Diceritakan
dari Mu’ad bin Jabal belajarlah ilmu, maka bahwasanya belajar ilmu sesuatu
kebagusan, mencari ilmu adalah suatu ibadah mempelajari ilmu itu tasbih
(pahalanya), membahas ilmu bagaikan perang, memberikan ilmu adalah ibadah.
Mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodakoh.
Imam
Alfulaid RA berkata:
Orang
yang alim, yang mengajarkan ilmunya, terkenal kebesarannya di Alamnya malaikat
(langit).
Sufyan bin Uyairah RA berkata:
Lebih
tinggi Nya derajatnya manusia manusia menurut Allah, adalh orang yang diantara
Allah dan hambaNya, mereka itu adalah para Nabi dan para Ulama.
Sufyan
bin Uyairah RA berkata lagi: tidak diberikan seseorang sesuatu yang lebih afdal
didunia ini dari pada derajat kenabian. Dan tidak ada sesuatu yang lebih afdal
setelah derajat kenabian selain ilmu dan fikih, maka dikatakan baginya oleh
sufyan dari siapa orang ini. Sufyan berkata kesemuanya mereka dari ahli fikih.
Sufyan
as Sauri RA berkata:
“Perkara
yang mengagumkann secara umum di akhir zaman adalah kerusakan(kecelakaan) dalam
beragama, musibah yang besar yaitu wafatnya para ulama yang besar(terkemuka).
Sesungguhnya orang yang alim, menjadi Rahmat bagi umat, meninggal didalam islam
adalah selamat”.
Dari Hadits keduanya adalah shahih, dari Abdullah bin Umar bin As RA berkata:
saya mendengar Rasulullah SAW. Dia bersabda: sesungguhnya Allah tidak mengambil
ilmu, mencabut ilmu, dengan mencabut ilmu dari manusia. Tetapi Allah mencabut
ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga tidak ada orang yang alim. Dan
manusia memilih pemimpin dari orang – orang yang bodoh. Dan memerintahkan tidak
berdasarkan ilmu maka dia tersesat dan menyesatkan para masyarakat (pengikutnya
).
Langganan:
Postingan (Atom)