facebook

Tampilkan postingan dengan label Berita Jatim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Jatim. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Februari 2013

MK Tolak Gugatan Calon Bupati Pamekasan



LENSAINDONESIA.COM: Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pasangan calon bupati KH Kholilurrahman-Masduki atau “Kompak” terkait hasil Pilkada Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (05/02/2012).

Sidang putusan digelar pada pukul 16.15 WIB dan dipimpin langsung oleh Ketua Mejelis Hakim Machfud MD yang juga Ketua MK.

Dalam keputusannya, MK menyatakan menolak gugatan “Kompak” terhadap KPU Jatim atas keputusan Nomor: 04/KPTS/KPU Prov/014/2013 tentang perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan pada pilkada yang digelar 9 Januari 2013.
“Dengan ditolaknya gugatan “Kompak” ini, pemenang pilkada Pamekasan tetap pasangan Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri),” kata Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) Partai Demokrat Pamekasan Imam Rois.

Tidak hanya itu, MK juga menolak tuntutan lainnya, yakni adanya penggelembungan hasil perolehan suara yang ditudingkan pasangan itu di Kecamatan Proppo, Pamekasan sebanyak 23.000 suara.
Majelis hakim menilai, tudingan penggelembungan hasil perolehan suara pilkada Pamekasan di Kecamatan Proppo itu tidak terbukti.

Sebelumnya pasangan cabup/cawabup “Kompak” menuding, pelaksanaan pilkada di Kabupaten Pamekasan penuh dengan rekayasa dan terjadi praktik penyimpangan.
Pasangan ini juga menolak menandatangi hasil perolehan suara pilkada Pamekasan dan akhirnya menmpuh jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pilkada Pamekasan digelar pada 9 Januari 2013 dengan jumlah pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bersaing dalam pesta demokrasi itu sebanyak tiga pasangan.
Masing-masing pasangan Al Anwari-Kholil (Ahok) dengan nomor urut 1, KH Kholilurrahman-Masduki (Kompak) dengan nomor urut 2, dan pasangan Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri) dengan nomor urut 3.
Hasil perolehan suara pada rekapitulasi manual yang dilakukan KPU pada tanggal 12 Januari 2013 menetapkan pasangan “Asri” unggul dibanding dua pasangan cabup/cawabup lainnya, yakni “Kompak” dan “Ahok”.

Saat itu, “Asri” meraih dukungan suara 250.336 suara atau 54,51 persen. Pasangan “Ahok” meraih dukungan 6.905 suara atau 1,49 persen dan pasangan “Kompak” meraih dukungan 205.902 suara atau 44,45 persen.

Cabup “Asri” maju dalam pilkada Pamekasan dari Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), PKS, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura.
Pasangan “Kompak” didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, PBB, PKNU dan Partai Gerindra. Sedangkan “Ahok” didukung oleh partai-partai non-parlemen.@ridwan.licom/ant

Hacker Pembobol Situs Presiden SBY Ditangkap


 Liputan6.com, Jember : Seorang remaja di Jember, Jawa Timur, diamankan tim Cyber Crime Mabes Polri karena diduga membobol situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.

Pelaku Wildan Yani Ashari yang merupakan teknisi komputer di tangkap di tempat kerjanya di warnet Surya Com di Jalan Letjen Suprapto.

Kepada Liputan 6 SCTV, Ahad (27/1/2013), pemilik warnet Adi Kurniawan mengaku tidak tahu Wildan ditangkap termasuk beberapa rekan kerjanya. Ia hanya mengetahui pegawainya itu terakhir kali bekerja pada Jumat, 25 Januari malam. 2 HP milik Wildan hingga kini juga tidak bisa dihubungi.

Namun, ia sempat kebingungan karena keesokan paginya Sabtu, 26 Januari, mendapati pintu kantor masih terkunci. Mereka baru yakin Wildan ditangkap polisi setelah membuka paksa pintu kantor dan mendapati sepeda motor Wildan terparkir di dalam. Sementara kondisi kantor terlihat acak-acakan. Terlihat beberapa komputer juga masih menyala dan masih dalam proses perbaikan.

Saat dikonfirmasi, penangkapan terhadap Wildan ini dibenarkan Kapolres Jember AKBP Jayadi. Menurutnya tersangka ditangkap karena terlibat kasus pembobolan situs pejabat negara. Namun, ia mengaku belum mengetahui dimana keberadaan Wildan saat ini.

Menurut pengakuan sejumlah rekan tersangka, meski usianya baru 20 tahun namun kemampuan Wildan di bidang teknologi informatika cukup luar biasa. Padahal tersangka hanya lulusan SMK jurusan bangunan. (Adi)