facebook

Sabtu, 25 Februari 2012

BERPEGANGLAH PADA TALI ALLAH


Wahai saudaraku seiman dan seislam, betapa banyak saudara-saudara kita telah mati dengan sia-sia ,mayat-mayat mereka tidak lebih berharga dari anjing dan babi, darah mereka mengalir tiada guna hanya karena perbedaan sebuah nama dan golongan. Golongan yang satu mengkafirkan pada golongan yang lain begitu pula sebaliknya golongan yang lain mengkafirkan pada golongan yang mengkafirkannya, mereka saling mengkafirkan dan saling menyerang baik lewat argument, pendapat, statement, tulisan dan lain-lain, bahkan tidak jarang dengan peperangan fisik dan pertumpahan darah tanpa ada kesudahannya. Mereka terjebak pada perbedaan yang mengarah pada disintegrasi ummat.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, ingatlah firman Allah swt
واعتصموا بحبل الله جميعا ولاتفرقوا
dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai (QS.Ali Imron 103).
Banyak dari kaum muslimin tidak menyadari bahwa mereka telah diikat dengan tali Allah agar supaya menjadi ummat yang kuat dan kokoh. bila bercerai berai maka konsekuensinya sangat riskan sekali, mereka akan menjadi ummat yang lemah dan binasa sebagaimana mafhum yang tersirat dari ayat tersebut diatas.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Jadikanlah perbedaan itu seperti pelangi yang indah yang tampil menawan dan menakjubkan dengan segala warna-warninya yang penuh pesona begitu juga dengan perbedaan, janganlah suatu perbedaan dijadikan jurang pemisah dan jarak yang jauh antara yang satu dengan yang lain, antara satu golongan dengan golongan yang lain hanya karena beda nama dan beda istilah,beda lambang dan bendera, namun harus tetap selalu berdampingan dan berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahakan seperti pelangi yang tampil indah dan menakjubkan.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Bila antum dihadapkan pada dua pilihan antara daging sapi capnya babi dan daging babi capnya sapi maka antum pilih yang mana? Tentunya bila antum cerdas antum akan memilih yang pertama bukan ! yaitu daging sapi capnya babi dari pada daging babi capnya sapi karena isi lebih penting dari pada kulit, namun bukan berarti sebuah nama atau istilah disini tidak penting, penulis hanya sekedar memaparkan sebuah contoh saja agar lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti tentang esensi kebenaran itu sendiri ketimbang sekedar tertarik pada label atau merk saja, sedangkan isi dan kualitasnya jelek atau palsu. Label atau merk yang bagus dan ditunjang dengan isi dan kualitas yang baik adalah lebih diutamakan. Begitu pula dengan nama-nama dan golongan-golongan serta manhaj-manhaj dalam islam. maka yang kita pilih adalah manhaj yang berpegang teguh pada tali Allah yaitu al Qur’an dan al Hadist. Beristimbath dengan keduanya menimbang dengan keduanya dan bersepakat dengan keduanya.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Dari paparan diatas, ana tidak berpendapat bahwa semua golongan atau aliran itu semuanya benar ,atau ana mengatakan semua golongan atau aliran semuanya salah, yang benar hanya satu manhaj atau satu madzhab saja. lebih-lebih ana mengatakan madzhab analah yang paling benar, ana tidak bersikap fanatik dalam hal ini, tetapi menurut ana kebenaran itu bersifat relatife tergantung dari sisi mana ia menilai dan memandang. Kebenaran haqiqi hanyalah milik Allah swt Penilaian tentang islam secara objektif dilihat dari berbagai sisi yang kompleks dan komplit adalah lebih adil dan bijaksana sehingga kita bisa mendapatkan kesimpulan yang benar, paling tidak mendekati pada kebenaran dan tidak memandang sempit dan dangkal tentang islam.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Hadist riwayat Turmudzi yang menyatakan bahwa umat islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Semua akan masuk neraka kecuali satu golongan, yakni golongan yang mengikuti jejak nabi saw dan para sahabatnya ( Ahlussunnah Wa al Jamaah) adalah shoheh dan hasan bukan hadist dhoif atau maudhu’ yang dibuat-buat untuk kepentingan madzhab tertentu atau untuk memecah belah persatuan Islam, ana kira tidak ada yang keliru dengan hadits itu dan tidak perlu diragukan lagi kebenarannya karena hadist tersebut tergolong mutawatir. Namun yang keliru adalah cara menginterpretasikannya oleh sebagian kalangan dan aliran, dimana mereka saling berebut dan mengaku dirinya sebagai satu golongan yaitu golongan Ahlussunnah Wa al Jamaah dan menjadikannya sebagai dalil dan hujjah untuk mendiskreditkan bahkan mengkafirkan semua golongan lainnya karena menganggap dirinyalah yang paling benar tanpa melihat esensi Ahlussunnah itu sendiri . Menurut Penulis disinilah pangkal pertikaian dan permusuhan yang mengarah pada disintegrasi ummat.
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Perlu diketahui bahwa dalam hadist tersebut yang menyatakan “hanya satu golongan إلا ملة واحدة”, menurut ilmu nahwu millatan wahidatan kedudukannya menjadi mustastna ( yang dikecualikan) sedangkan bentuk katanya memakai isim nakiroh (umum) bukan makrifat (tentu). Jadi karena millatan wahidatan memakai isim nakiroh maka fungsinya bersifat umum, maka bisa diartikan bahwa siapa saja yang berpegang teguh pada al Qur’an ,sunnah nabi dan sunnah khulafaurrosyidin adalah termasuk pada golongan yang satu (millatan wahidatan) yaitu Ahlussunnah Waljamaah. Redaksi hadist tersebut selengkapnya sebagaimana berikut ini :
عن عبد الله بن عمرو قال.قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن بنى إسرائيل تفرقت على ثنتين وسبعين ملة وتفرقت أمتى على ثلاث وسبعين ملة كلهم فى النارإلا ملة واحدة قالوا ومن هي يارسول الله؟ قال ما أنا عليه وأصحابى (سنن الترمذى.رقم 2565)
Dari Abdullah bin Amr,ia berkata.Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya kaum Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan ummatku terpecah belah menjadi 73 golongan Semuanya akan masuk neraka,kecuali satu golongan.Lalu sahabat bertanya ,Siapa mereka itu wahai Rasulullah? Nabi saw menjawab “(Golongan itu adalah orang-orang yang berpegangan pada) semua perbuatan yang dikerjakan oleh sahabat-sahabatku.(Sunan al-Tirmidzi).
!!!!!

9 komentar:

  1. Subhanallah ..artikel akhi bagus ,teruslah berda'wah sesuai tuntunan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.

    BalasHapus
  2. terus mengapa harus ada 72 aliran kalau memang satu islam..

    BalasHapus
  3. akhi yulius mungkin maksud antum 73, mengapa harus ada 73 aliran ? jawabnya adalah Allah dan Nabinyalah yang lebih tahu namun jika ditahsis dg hadis yang lain sprti hadist اختلاف امتى رحمة kemungkinan murodnya adalah untuk rohmatan lilalamin wallahu a'lam.syukron.

    BalasHapus
  4. insya Allah ukhti Aisyah ..syukron

    BalasHapus
  5. Allahu Akbar teruslah berjuang gus..

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. tali allah adalah segalanya

    BalasHapus
  8. tali Allah adalah AlQur'an dan Alhadist.Barangsiapa berpegang teguh pada keduanya maka akan selamat di dunia dan akhirat.

    BalasHapus